يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

QS At -Taubah : 032

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai

Senin, 15 Agustus 2011

Populasi Muslim Meningkat, Pakar AS Tuding Islam Picu Radikalisasi Eropa



SOFIA (voa-islam.com) – Peningkatan populasi Muslim di kota-kota besar Eropa yang menembus angka 20 persen, membuat para pakar Amerika Serikat (AS) cemburu. Mereka menuding peningkatan signifikan populasi Muslim akan dibarengi dengan peningkatan radikalisasi.
Pakar Keamanan Internasional dan Radikalisasi Islam, Institute Hudson, Washington, Alex Alexiev mengatakan persoalan serius yang dihadapi masyarakat Eropa adalah kehadiran radikalisme di benua biru. Menurutnya, para ahli sepakat kawasan Eropa Barat merupakan lokasi dengan pergerakan radikal Muslim yang tinggi.
“Meski tinggi, kawasan Semenanjung Balkan lebih rentan terhadap radikalisasi. Sebab, pengaruh dari organisasi di Eropa Barat yang dikontrol oleh organisasi radikal sokongan Arab Saudi dan organisasi lain di Mesir seperti Persaudaraan Muslim,” kata dia seperti dikutip dari novinite.com, Senin (15/8/2011).
Alexiev menjelaskan,  dalam sebuah wawancara bersama kantor berita Focus, kondisi itu luput dari perhatian publik lantaran sebagian besar umat Islam berdomisili di Eropa Barat. Sementara, Muslim di daerah pedesaan dan kota kecil sangatlah jarang.
Sebagai contoh saja, Muslim di Marseille mencapai 30 persen dari populasi atau 50 persen dari populasi penduduk berusia 20 tahun. Dapat disimpulkan, kata dia, Marseille tengah mengarah menjadi kota Muslim. “Kondisi serupa terjadi di Amsterdam, Rotterdam, Malmo dan Antwerpen,” kata Alexiev.
Ia juga mencatat bahwa ada sebuah daerah di jantung kota London di mana populasi Muslim di bawah 20 tahun merupakan mayoritas. Fakta ini jelas memperbesar resiko masuknya elemen-elemen radikal.
“Kerusuhan London dalam beberapa hari terakhir melibatkan orang asal Karibia, Afrika-Amerika, dan sejumlah individu dengan jenggot besar dan tidak ada kumis. Sesuatu yang khas dari Islam. Mereka tetap berjanggut, tetapi dalam model kumis pendek,” kata dia.
Menurut Alexiev, komunitas seperti itu gagal beradaptasi dengan budaya Eropa dan enggan berniat untuk berintegrasi. ''Jelas, persoalan itu akan menimbulkan ancaman besar di masa depan,” pungkas dia. [taz/rpb, nov]

Untuk keperluan Dakwah Islam dan
Penyebarluasan ajaran Al-Qur'an dan As-sunnah
Salurkan Bantuan Donasi, Infaq dan Shadaqah ikhwatu iman  
Costa Rika Muallaf Comunity,
Centro Islamico, Dasamprados Casa 7-16, San Jose
# 5106-272-878 (costa rika) melalui rekening :

BANK CENTRAL ASIA [B.C.A]
KCP KREKOT
NO REK : 752-011-3082 a/n Rochmat*

*Rekening milik saudara kami yang berada di Indonesia
Atas dukungan, sumbangan dan bantuan Anda
kami ucapkan ribuan terima kasih,
INSYA ALLOH amanah menyalurkan kepada yang berhak,
Hanya ALLOH SWT yang dapat membalas segala amal ibadah
dan ketulusan hati saudara sekalian.

Wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Jazaakumullahu khoiron