يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

QS At -Taubah : 032

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai

Rabu, 03 Agustus 2011

MUHAMMAD Rosulullah SAW Bukan Figur Politik

Muhammad Rasulullah Saw tidak diutus untuk menghapus kebathilan dengan kebathilan, menghapus sikap permusuhan dan menggantikannya dengan permusuhan yang sama, tidak mengharamkan sesuatu di suatu tempat dan menghalalkan di tempat lain. Dan tidak pula mengganti kekuasaan suatu bangsa dan menggantikannya dengan kekuasaan bangsa lain.Beliau tidak diutus sebagai pemimpin nasional atau tokoh politik, dan tidak menarik keuntungan bagi diri sendiri. Beliau tidak pula mengeluarkan rakya dari kekuasaan Persia dan Romawi guna dimasukkan kepada kekuasaan ‘Adnan dan Qathan; tetapi Beliau diutus kepada segenap manusia sebagai pembawa kabar gembira (Basyir) dan memberi peringatan (Nadzir). Untuk mengajak manusia kembali kepada kebenaran Allah dan untuk menyembah Allah Yang Maha Esa, dan mengeluarkan manusia dari kepengapan dunia kepada kebahagiaan dunia dan akherat, dari kezholiman agama2 yang telah diselewengkan kepada keadilan Islam, untuk menyeru manusia supaya berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Jika Rasulullah Saw hanya sekedar pemimpin nasional yang memimpin bangsanya seperti para pemimpin politik yang ada di dunia. Kalau begitu tentu sudah dipancangkannya bendera yang di bawahnya bernaung kabilah Quraisy dan kabilah Arab lainnya. Tentu sudah didirikannya pula pemerintahan Arab yang kuat dan bersatu, di mana beliau sendiri yang akan bertindak sebagai kepalanya.

Sudah tentu pula Abu Jahl bin Hisyam, ‘Uthbah bin Rabi’ah dan lain2 musuh Islam, akan mempelopori orang2 Arab untuk bernaung dan berhimpun di sekitar bendera nasional. Dan tentu mereka akan berperang mati2an membela bendera itu dan mengagungkannya sebagai lambang kepemimpinan.

Bukankah orang2 seperti mereka itu menyaksikan dan percaya bahwa Muhammad itu orang yang tidak pernah dusta dan sangat jujur? Bukankah melalui ucapan ‘Uthbah mereka mengatakan kepada beliau- dan ketika itu mereka belum mengenal himbauan politik: “Jika engkau Muhammad menginginkan kepemimpinan, kami siap memancangkan panji-panji kami untukmu dan engkau akan menjadi pemimpin kami selama hidupmu”. (Al Bidayah Wan-Nihayah, Jil. 3 Hal. 43, Ibnu Katsir).

Kalau soalnya demikian, Nabi Saw tentu sejak saat itu sudah akan dapat merobohkan negara Persia dengan mengerahkan pasukan2 berkudaArab yang terkenal tangkas dan gagah berani. Dunia Arab pasti akan dapat dibebaskan dari kekuasaan asing (Persia) yang selama itu memperlakukannya secara zhalim , dan tentu dapat dimenangkan dari musuh2nya sehingga dapat memancangkan bendera lambang kebesaran Arab di dataran Persia dan Romawi. Kemudian sekurang2nya Nabi Muhammad Saw tentu akan mengubah arah penaklukannya ke Yaman, Habasyah atau negeri2 tetangga lainnya untuk kemudian digabungkan kedalam pemerintahannya yang baru lahir.

Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al Anbiyaa’: 107).
(By: Abu Syifa ‘Asr)

Untuk keperluan Dakwah Islam dan
Penyebarluasan ajaran Al-Qur'an dan As-sunnah
Salurkan Bantuan Donasi, Infaq dan Shadaqah ikhwatu iman  
Costa Rika Muallaf Comunity,
Centro Islamico, Dasamprados Casa 7-16, San Jose
# 5106-272-878 (costa rika) melalui rekening :

BANK CENTRAL ASIA [B.C.A]
KCP KREKOT
NO REK : 752-011-3082 a/n Rochmat*

*Rekening milik saudara kami yang berada di Indonesia
Atas dukungan, sumbangan dan bantuan Anda
kami ucapkan ribuan terima kasih,
INSYA ALLOH amanah menyalurkan kepada yang berhak,
Hanya ALLOH SWT yang dapat membalas segala amal ibadah
dan ketulusan hati saudara sekalian.

Wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Jazaakumullahu khoiron